Maret 24, 2008 pada 10:11 am (Sonet: Hei Jangan Kau Patahkan)
Sonet: Hei Jangan Kau Patahkan!
Hei ! jangan kau patahkan kuntum bunga itu
Ia sedang mengembang: bergoyang dahan-dahannya yang tua
Yang telah mengenal baik,kau tahu,
Segala perubahan cuaca.
Bayangkan : akar-akar yang sabar menyusup dan menjalar
Hujan pun turun setiap bumi hampir hangus terbakar
Dan mekarlah bunga itu perlahan-lahan
Dengan gaib,dari rahim alam
Jangan : saksikan saja dengan teliti
Bagaimana matahari memulasnya warna-warni, sambil diam-diam
Membunuhnya dengan hati-hati sekali
Dalam kasih sayang, dalam rindu dendam alam
Lihat: iapun terkulai perlahan-lahan
Dengan indah sekali,tanpa satu keluhan
Sapardi Dj. D.